 |
| Image by diansiswarini.com |
Namun Dian Siswarini menolak untuk ikut campur di tengah-tengah persaingan tersebut dengan tidak berkomentar lebih jauh. Menurutnya semua sebenarnya saling bersaing antara satu operator dengan operator lain, bahkan persaingan yang terjadi industri telekomunikasi ini adalah persaingan yang sangat kompetitif.
Perkataan Dian ini ada benarnya karena apabila kita amati semua operator berlomba-lomba untuk menayangkan iklan yang semenarik mungkin dengan perang tarif harga, bahkan ada beberapa iklan yang kontennya menyindir operator lain walaupun tidak secara langsung. Namun yang terjadi kali ini Indosat secara terang-terangan menyebutkan brand Telkomsel dalam spanduknya.
Baca juga : Perang Terbuka Indosat dan Telkomsel di Jalan Raya
XL sendiri menjalin kolaborasi network sharing berbasis Multi Operator Radio Access Network (MORAN) dengan Indosat. Hanya saja, duet tersebut ingin ditingkatkan menjadi Multi Operator Core Network (MOCN) yang memungkinkan terjadinya penggunaan frekuensi secara bersama untuk efisiensi investasi. Namun regulasi soal network sharing saat ini masih menunggu restu alias belum diteken Presiden Joko Widodo terhadap penyesuaian Peraturan Pemerintah (PP) No 53/2000 tentang Telekomunikasi.
Selain itu Dian berharap apabila aturan mengenai network sharing ini disetujui maka akan terjadi keseimbangan antara pihak industri, konsumen dan investor sehingga akan membuat persaingan di bidang industri telekomunikasi menjadi lebih sehat. Tidak seperti sekarang ini di mana pihak konsumen jauh lebih diuntungkan dengan adanya perang tarif harga. Meskipun sebenarnya operator juga mengambil keuntungan dari konten-konten yang “mengelabui” konsumen sehingga konsumen secara tidak sadar pulsanya selalu terpotong.
Ketika ditanya lagi mengenai meruncingnya hubungan antara Indosat dengan Telkomsel, CEO XL Axiata ini kembali menegaskan bahwa pihaknya tidak ikut campur dalam permasalahan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar